KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan ini. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak
yang mendukung dan membantu kami dalam penyelesaian laporan ini. Di dalam laporan ini kami menyajikan hal
– hal yang terkait dengan tes urin yang telah kami praktekkan sendiri.
Kami
sangat berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi diri kami sendiri
maupun kepada pembaca. Namun, kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Maka
dari itu, kami sangat mengharapkan partisipasi para pembaca untuk memberikan
kritik maupun saran demi penyempurnaan laporan ini.Terima Kasih.
Sungguminasa, 7 April 2013
Penulis.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. TUJUAN
PENELITIAN
C. RUMUSAN
MASALAH
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
BAB
III METODOLOGI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Urin atau air seni atau air kencing
adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh
peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh
adalah melalui sekresi urin
Dalam praktikum uji urin, peneliti dapat mengetahui kandungan
yang ada dalam urin. Begitu pula dapat mengetahui zat-zat yang seharusnya tidak
terkandung dalam urin. Apabila zat yang seharusnya tidak terkandung dalam urin
itu ada maka kita dapat mengetahui secara lebih cepat.
B. Tujuan
1. Mengetahui
zat-zat yang terkandung dalam urin.
2. Mengetahui ph urin .
3. Mengetahui urin bersifat basa atau asam
C.
Rumusan Masalah
1. Apakah urin
siswa mengandung glukosa, protein atau amonia?
2.
Apakah sifat urin dan berapa pHnya?
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
Sistem urin
adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada
manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.
Urin bersal dari
penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya
dikeluarkan dari tubuh urin. banyak mengandung beberapa zat seperti glukosa,
garam-garam, asam amino. Urin ditampung dalam kantung urin sampai sekitar 300
cc .Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning
jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna
kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin
berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara
4,8 – 7,5 urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan
urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin
1,002 – 1,035.
Perubahan warna:
a) Hijau : kadar glukosa 1 %
b) Merah : kadar glukosa 1,5 %
c) Orange : kadar glukosa 2 %
d) Kuning : kadar glukosa 5 %
Volume urin
normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor
diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum,
hormon ADH, dan emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi kesehatan
organ dalam seseorang.
a. Keruh. Kekeruhan
pada urin disebabkan adanya partikel padat pada urin seperti bakteri, sel
epithel, lemak, atau Kristal-kristal mineral.
b. Pink,
merah muda dan merah. Warna urin seperti ini biasanya disebabkan oleh efek
samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna
ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinaria,
seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar
prostat.
c. Coklat
muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya kerusakan atau
gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
d. Kuning
gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks yang banyak
terdapat dalam minuman berenergi.
BAB
III
METODOLOGI
A. Latar Penelitian
Bontomarannu, 6
April 2013
B. Prosedur Pengumpulan
Data
Data
yang dikumpulkan sebagian bersumber dari internet dan juga penelitian lapangan
secara langsung.
C. Alat dan Metode
Alat
:
Bahan:
1. tabung reaksi 1. urin
2. pipet tetes 2. benedict
3. gelas kimia 3. biuret
4. penjepit tabung reaksi
5. pembakar spritus
6. korek api
1. tabung reaksi 1. urin
2. pipet tetes 2. benedict
3. gelas kimia 3. biuret
4. penjepit tabung reaksi
5. pembakar spritus
6. korek api
CARA KERJA:
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Mengambil urin dari beberapa siswa
3. Memasukan urin ke dalam tabung reaksi
4. Menetesi urin dengan benedict 5tetes dan biuret 5 tetes
5. Memanaskan sampai mendidih
6. Mengamati perubahan warna pada urin
1. Menyediakan alat dan bahan
2. Mengambil urin dari beberapa siswa
3. Memasukan urin ke dalam tabung reaksi
4. Menetesi urin dengan benedict 5tetes dan biuret 5 tetes
5. Memanaskan sampai mendidih
6. Mengamati perubahan warna pada urin
1. Uji pH Urine
- Memasukkan
urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
- Mencelupkan
kertas indicator universal ke dalam urin
- Mencocokkan
perubahan warna kertas indikator dengan warna standart pH
- Menguji
apakah urin tersebut bersifat asam atau basa.
2. Uji kandungan Glukosa urine
- Memasukkan
urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
- tetesi
benedict ke dalam urin sebanyak 5 tetes
- Memanaskann
selama 2 menit
- Mengamati
perubahan warna
3. Uji Protein urin
- Memasukkan
urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
- Menambahkan
5 tetes larutan biuret
- Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
4. Uji ammonia
urin
·
Memanaskan 2 ml urin pada tabung reaksi selama
2 menit
·
Mencium baunya dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel hasil
pengamatan:
No.
|
Nama
|
Uji
pH urin
|
Uji
Protein (biuret)
|
Uji
Glukosa
(benedith)
|
Uji amonia
|
1.
|
Nur
Eviana(warna urin kuning)
|
5
|
Kuning
bening
|
Hijau
bening
|
Bau menyengat
|
2.
|
Annisa
Abdullah(warna urin kuning pekat)
|
8
|
Kuning
keruh
|
kehijauan
|
Bau menyengat
|
B. Pembahasan
Larutan benedith untuk mengetahui
adanya glukosa dalam urin. Larutan biuret untuk mengetahui adanya protein dalam
urin. Dan kandungan amonia dalam urin dapat diketahui dari bau yang timbul
setelah pembakaran tanpa dicampur apapun.
Analisis
urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, pengamatan bau dan pH.
Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa dan analisis
protein.
1. Urin Eviana
awalnya berwarna kuning, encer berbau menyengat, berubah warna menjadi hijau
bening setelah ditetesi benedict dan berubah warna menjadi kuning bening setelah
ditetesi biuret. PH urin adalah 5.
- Urin
encer warna kuning pucat (kuning jernih) hal itu menunjukkan urin dalam
keadaan normal.
- Perubahan
warna urin menjadi warna hijau setelah ditetesi benedict adalah keadaan
normal karena jika berubah warna menjadi merah bata maka mengandung
glukosa.
- Perubahan
warna urin menjadi warna kuning bening setelah ditetesi biuret
- adalah
keadaan normal karena jika berubah warna menjadi ungu maka mengandung
protein
- Bau
menyengat pada urin adalah hal yang normal. Urin berbau khas yaitu bau ammonia
- Ph
urin berkisar antara 4–5. Jadi pH urin tersebut bersifat asam.
2. Urin Annisa
awalnya berwarna kuning pekat, berbau menyengat, berubah warna menjadi
kehijauan setelah ditetesi benedict dan berubah warna menjadi kuning keruh
setelah ditetesi biuret. PH urin adalah 8.
- Urin
encer warna kuning pucat (kuning jernih pekat) hal itu menunjukkan
urindalam keadaan normal. Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin
.kompleks yang banyak terdapat dalam minuman berenergi.
- Perubahan
warna urin menjadi warna kehijauan setelah ditetesi benedict adalah
keadaan normal karena jika berubah warna menjadi merah bata maka mengandung
glukosa.
- Perubahan
warna urin menjadi warna kuning keruh setelah ditetesi biuret adalah
keadaan normal karena jika berubah warna menjadi ungu makamengandung
protein
- Bau
menyengat pada urin adalah hal yang normal. Urin berbau khas yaitu bau ammonia
- Ph
urinyaitu 8. Jadi pH urin tersebut normal dan bersifat basa.
Secara
kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum,
kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah,
badan keton zat sisa metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium,
sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing),
zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Urin yang
mengandung glukosa itu berwarna merah bata, yang mengandung protein berwarna
ungu dan pH normal urin urin iti berkisar antara 4,8 – 7,5 serta urin itu
mempunuai bau yang khas yaitu bau ammonia.
B. Saran
Setiap hari orang harus mengeluarkan
berbagai zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Tapi terkadang urin yang
dikeluarkan menimbulkan bau yang tidak sedap, kebanyakan bau dari urin hanya
bersifat sementara. Tapi jika hal tersebut terus berlanjut selama beberapa hari
sebaiknya melakukan pemeriksaan kedokter.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar